1. Seseorang di suatu tempat yang membeli hasil usahatani, perlu ada permintaan (demand) terhadap hasil usahatani tersebut.
2. Seseorang yang menjadi penyalur dalam penjualan hasil usahatani atau yang biasa disebut "sistem tata niaga"
3. Perlu ada kepercayaan petani terhadap kelancaran sistem tata niaga tersebut.
Hanafile, R. 2010. Pengantar Ilmu Ekonomi Pertanian. Edisi Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Keberhasilan pembangunan pertanian memmerlukan beberapa pra kondisi yang untu daerah berbeda-beda. Pra kondisi tersebut meliputi bidang-bidang teknis, ekonomis, sosial budaya dan lain-lain. Menurut ada lima syarat yang harus ada dalam pembangunan pertanian (Mubyarto, 1995).
Mubyarto. 1995. Pengatar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.
Pembangunan pertanian (dalam arti luas) dengan pendekatan agribisnis merupakan usaha rakyat dengan memperhatikan kelengkapan empat fungsi agribisnis (subsistem sarana produksi, subsistem budidaya, subsistem pasca panen dan subsistem pemasaran). Konsep ini mempunyai arti, bahwa pembangunan pertanian harus berorientasi pasar dan tidak lagi sekedar berproduksi. sehingga pembangunan usaha peternakan rakyat dengan pendekatan agribisnis, mempunyai pengertian bahwa sebenarnya tidak ada hambatan lain dalam pembangunan tersebut kecuali jika salah satu sistem agribisnis belum ada dalam perekonomian tersebut (Mersyah, 2005).
Mersyah, R. 2005. Desain Sistem Budi Daya Sapi Potong Berkelanjutan Untuk Mendukung Pelaksanaan Tonomi Daerah Di Kabupaten Bengkulu Selatan. Disertasi, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
0 comments:
Post a Comment