1. Tujuan akhir
Tujua akhir usahatani keluarga adalah pendapatan keluaga pertani (family farm income) yang terdiri atas laba, upaya tenaga keluarga dan bunga modal sendiri. pendapatan yang dimaksud adalah selisih antara ilai produksi dikurangi dengan biaya yang betul-betul dikeluarkan oleh petani. sementara perusahaan pertanian tujuan akhirnya adalah keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya, yaitu selisih antara nilai hasil produksi dikurangi dengan biaya.
2. Bentuk Hukum
Ushatani keluarga tidak berbadan hukum. Sedangkan perusahaan pertanian pada umumnya mempunyai badan hukum.
3. Luas Usaha
Usahatani keluarga pada umumnya berlahan sempit yang biasanya disebut gurem karena penggunaan lahan kurang dari 0,5 ha. Perusahaan pertanian pada umumnya berlahan luas karena orientasinya pada efisiensi dan keuntungan.
4. Jumlah Modal
Usahatanikeluarga mempunyai modal per satuan luas lebih kecil dibanding dengan perusahaan pertania.
5. Jumlah Tenaga yang dicurahkan
Jumlah tenaga yang dicurahkan per satuan luas usahatani keluarga lebih besar daripada perusahaa pertania.
6. Unsur Usahatani
Yang membedakan unsur usahatani keluarga dengan perusahaan pertanian terletak pada tenaga luar yang dibaya. Pada usahatani keluarga melibatkan pertanian hanya tenaga luar yang dibayar. Unsur lainnya tanah dan alam sekitar serta modal merupakan unsur yang dimliki, baik usahatani keluarga maupun perusahaan pertanian.
7. Sifat Usaha
Usahatani keluarga pada umumnya bersifat subsistence, komersial, mauu semi komersial (transisi dari subsistence ke komersial). Seementara perusahaan pertanian selalu bersifat komersial artinya selalu megejar keuntungan dengan memperhatikan kualitas maupun kuantitas produknya.
8. Pemanfaatan terhadap hasil-hasil pertanian
perusahaan pertanian yang mutahir, bahkan tidak segan-segan membiayai penelitian dei kemajuan usahanya. Perusahaan pertanian biasanya mempunyai bagian penelitian dan penggembang (Research and Development) yang berfungsi untuk mencari dan menemukan terobosan-terobosan baru baik dari segi teknik bercocok tanam, pengolahan hasil, maupun peasarannya. Semenatara usahatani keluarga karena keterbatasan modal, peralatan, dan human capital maka terobosan-terobosan baru tergantung pada hasil penelitian dan pengembangan pemerintah melalui Departemen Pertanian dengan Balai-balai penelitian dan pemgembangan eknologi sertan tenag-tenaga penyuluh. Pertanian menerapkan hasil-hasil penelitian tersebut serta mengamati dan mengikuti demostrasi plot (demplot) serta upaya-upaya sosialisasi yang dilakukan pemerintah lainnya.
Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usahatani. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
0 comments:
Post a Comment